Aplikasi dan penggunaan Artificial Intelligence (AI) telah menjadi bagian tak terpisahkan dari interaksi masyarakat Indonesia di dunia maya. AI digunakan dalam berbagai aktivitas, mulai dari penyelesaian tugas akademik, kreasi gambar, hingga eksplorasi seni seperti puisi, sebagaimana dijelaskan oleh Martin Suryajaya dalam bukunya “Penyair Sebagai Mesin”.
Namun, seperti teknologi lainnya, AI tidak lepas dari kekurangan dan risiko, khususnya dalam hal privasi, keamanan, serta dampak potensial terhadap lapangan kerja manusia. Pertanyaan yang muncul adalah, bagaimana menghadapi gelombang kemajuan AI ini?